MANAJEMEN MASJID

MANAJEMEN MASJID AL-MU’MIN
Kel. Pegangsaan Dua Kec. Kelapa Gading Jakarta Utara


1. Menentukan Luas Jangkauan

DKM Masjid perlu menentukan terlebih dahulu luasan wilayah jamaah yang dijadikan target untuk diberikan manfaat atau pelayanan. Penentuan ini penting agar program yang akan dijalankan bisa terukur. Misal wilayah yang akan menjadi perhatian masjid Al-Mu’min adalah warga Perumahan Bangun Cipta Sarana khususnya yang berada di wilayah RW. 006 dan RW terdekat dengan RW. 06, Kelurahan Pegangsaan Dua Kecamatan Kelapa Gading Jakarta Utara.


2. Pemetaan Jamaah

Saat melakukan pelayanan dakwah kepada masyarakat DKM Masjid Al-Mu’min perlu melakukan pemetaan yang mendetail sehingga mengetahui potensi dan kebutuhan, peluang dan tantangan, kekuatan dan kelemahan sebagai pegangan dalam melakukan pembinaan keagamaan kepada masyarakat. Untuk itu perlu dilakukan pengumpulan database.
Informasi yang dapat dijadikan database bisa dimulai dari hal yang paling sederhana yaitu Kartu Keluarga, pendidikan, pekerjaan dan pendapatan. Kemudian berlanjut pada data siapa saja warga yang terbiasa shalat berjamaah di masjid, yang sudah berkurban dan yang belum, yang sudah membayar zakat ke instansi filantropi lain atau ke masjid, yang aktif mengikuti kegiatan di Masjid Al-Mu’min dan yang belum.
Sepertinya, dalam bayanganku pengerjaan pendataan ini akan sedikit sulit karena pasti ada beberapa masyarakat yang masih ragu atau takut memberikan datanya kepada pengurus DKM atau petugas yang diamanahkan. Oleh karena itu perlu ada bantuan dari pihak lain untuk bisa memberikan pengertian mengenai urgensi data ini bagi Masjid Al-Mu’min. Pengertian itu bisa melalui ketua RT ataupun tokoh masyarakat di sekitar Perumahan Bangun Cipta Sarana khususnya yang berada di wilayah RW. 006 dan RW terdekat dengan RW. 06, Kelurahan Pegangsaan Dua Kecamatan Kelapa Gading Jakarta Utara. Pengurus DKM harus ada komitmen bersama dari semua pihak berkepentingan yang terlibat. DKM Al-Mu’min juga harus memberikan jaminan terkait kerahasiaan/penjagaan data yang sudah didapat.


3. Perencanaan Kegiatan

Dari database yang didapat DKM Al-Mu’min akan lebih mudah merencanakan kegiatan apa saja yang cocok untuk diberikan kepada warga. “Mengarah ke masa depan”. Masa depan yang seperti apa dulu nih ? nah maka dari itu supaya masa depannya jelas perlu dibuat visi. Misal Visi DKM Al-Mu’min adalah Terwujudnya masyarakat sejahtera lahir batin yang diridhoi Allah melalui kegiatan kemasyarakatn yang berpusat di Masjid.
“Rangkaian Tindakan”. Harus ada tindakan yang saling berkaitan dalam mencapai masa depan itu. Atau dengan kata lain menyusun program kerja yang mengarah pada ketercapaian visi.
“sasaran khusus”. Target yang dituju harus spesifik. harus ada segmentasi jamaah. Contoh yang paling mudah segmentasi berdasarkan umur yaitu anak-anak, remaja dan dewasa (orang tua). Jadi nanti ga bakal salah sasaran program yang akan diberikan.


4. Pengorganisasian DKM

Rencana sudah ada, berarti sekarang tinggal membagi tugas/pekerjaan yang jelas dan mengelompokkannya ke dalam struktur organisasi. Dalam tahap pengorganisasin yang dilakukan pertama kali adalah menetapkan struktur organisasi, terus menentukan pekerjaan yang harus dilakukan. Kemudian mendeskripsikan pekerjaan dan terakhir memilih orang yang tepat untuk mengisi posisi.
Nanti untuk jangka panjangnya, harus dibuat alur kaderisasi yang baik. Kenapa perlu ? supaya kepengurusan DKM bisa berkelanjutan dan juga supaya terisi oleh SDM yang sudah paham mengenai organisasi DKM.


5. Pembuatan Program

Setiap divisi yang telah terbagi membuat program kerjanya masing-masing sesuai bidang kerja yang diemban. Program dirumuskan secara bersama dengan menentukan siapa penanggung jawabnya, kapan akan dilaksanakan, dimana tempatnya, mengapa dilakukan, bagaimana kegiatannya dilakukan, sasarannya siapa dan apa target keberhasilannya.
Targetnya adalah tingkat jamaah shalat subuh meningkat. Sasarannya adalah jamaah semua umur diutamakan laki-laki. Cara yang dilakukan cukup unik, pertama seluruh jamaah diberi undangan untuk melaksanakan shalat subuh berjamaah dengan surat persis seperti surat undangan nikahan. Lalu setelah shalat subuh ada kajian singkat kemudian sarapan bareng sebelum berangkat kerja atau sekolah. Untuk anak-anak biasanya dikasih jajanan gitu. Mantapkan. Haha


6. Pelaksanaan

Sebelum benar-benar dilaksanakan perlu ada sosialisasi kepada warga tentang program kerja apa saja yang akan dilakukan oleh DKM. Ini supaya warga tahu dan bisa menerima program yang akan dilakukan. Sosialisasi juga berfungsi untuk memberitahu warga kegiatan apa saja yang menjadi tanggungjawab DKM.
Selama menjalankan program harus ada dokumentasi baik tertulis atau gambar. Intinya harus ada laporan yang bisa dijadikan bahan evaluasi dan sebagai bentuk pertanggungjawaban.


7. Evaluasi dan Perbaikan

Evaluasi penting untuk melihat efektifitas dan efisiensi program yang sudah dilaksanakan. Hal ini akan menjadi pertimbangan untuk dilakukan tindakan perbaikan ke depannya. Sehingga setiap waktu yang bertambah, kualitas program juga akan semakin baik. Sebaiknya evaluasi ini ditentukan secara periodik. Apakah mau dilakukan per tahun atau per semester.
Semoga tulisan ini bisa menambah wawasan kita semua mengenai pengelolaan Masjid Al-Mu’min. Mohon, koreksi, komentar, saran dad responnya.
Wassalamualaikum WrWb.

 

masjid-10 masjid-7

ndik-3

by; ndik